San
San (さん), kadang-kadang diucapkan han (はん) pada Dialek Kansai, adalah gelar kehormatan paling umum dan mempunyai arti hormat yang sama dengan "Tuan", "Nyonya", "Nona", dll. Tetapi, selain digunakan untuk nama orang, gelar ini juga digunakan dalam cara lain.
San digunakan dengan kata tempat kerja, seperti penjual buku bisa dipanggil atau disebut honya-san ("toko buku" + san).
San juga digunakan untuk nama perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan atau toko yang bernama Kojima Denki bisa dipanggil sebagai "Kojima Denki-san" oleh perusahaan lain. Ini bisa dilihat pada peta kecil di buku telepon dan kartu nama di Jepang, dimana perusahaan di sekeliling perusahaan tersebut disebut menggunakan san.
San juga bisa digunakan pada nama binatang atau objek tidak bergerak. Sebagai contoh, kelinci peliharaan bisa dipanggil usagi-san, dan ikan untuk dimasak bisa disebut sakana-san. Keduanya bisa dianggap sebagai hal kekanak-kanakan (contoh Tuan Kelinci dalam bahasa Indonesia) dan biasanya tidak digunakan dalam pembicaraan formal. Penggunaan san juga jarang digunakan pada pasangan yang sudah menikah.
Dalam dunia maya, Pemain game Jepang sering menggunakan angka 3 pada pemain lain untuk menyebutkan san (contoh Taro3 artinya Taro-san), karena angka tiga ditulis 三 (さん, san) yang diucapkan "san".
San (さん), kadang-kadang diucapkan han (はん) pada Dialek Kansai, adalah gelar kehormatan paling umum dan mempunyai arti hormat yang sama dengan "Tuan", "Nyonya", "Nona", dll. Tetapi, selain digunakan untuk nama orang, gelar ini juga digunakan dalam cara lain.
San digunakan dengan kata tempat kerja, seperti penjual buku bisa dipanggil atau disebut honya-san ("toko buku" + san).
San juga digunakan untuk nama perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan atau toko yang bernama Kojima Denki bisa dipanggil sebagai "Kojima Denki-san" oleh perusahaan lain. Ini bisa dilihat pada peta kecil di buku telepon dan kartu nama di Jepang, dimana perusahaan di sekeliling perusahaan tersebut disebut menggunakan san.
San juga bisa digunakan pada nama binatang atau objek tidak bergerak. Sebagai contoh, kelinci peliharaan bisa dipanggil usagi-san, dan ikan untuk dimasak bisa disebut sakana-san. Keduanya bisa dianggap sebagai hal kekanak-kanakan (contoh Tuan Kelinci dalam bahasa Indonesia) dan biasanya tidak digunakan dalam pembicaraan formal. Penggunaan san juga jarang digunakan pada pasangan yang sudah menikah.
Dalam dunia maya, Pemain game Jepang sering menggunakan angka 3 pada pemain lain untuk menyebutkan san (contoh Taro3 artinya Taro-san), karena angka tiga ditulis 三 (さん, san) yang diucapkan "san".
Chan
Chan (ちゃん) adalah akhiran kecil; gelar ini mengungkapkan bahwa si pembicara sedang berbicara pada orang yang dikasihi. Maka, menggunakan chan dengan nama orang yang lebih tinggi dari kita akan dianggap merendahkan dan kasar. Secara umum, chan digunakan untuk bayi, anak kecil, dan gadis remaja. Gelar ini bisa diaplikasikan pada binatang imut, pasangan, teman dekat, atau pada perempuan muda lainnya.
Walaupun secara tradisional gelar kehormatan tidak digunakan pada diri sendiri, beberapa gadis muda mengadopsi atau memangil dirinya kepada orang ketiga dengan menggunakan chan. Sebagai contoh, gadis muda bernama Kanako mungkin akan menyebut namanya dengan Kanako-chan daripada menggunakan namanya sendiri.
Walaupun secara tradisional gelar kehormatan tidak digunakan pada diri sendiri, beberapa gadis muda mengadopsi atau memangil dirinya kepada orang ketiga dengan menggunakan chan. Sebagai contoh, gadis muda bernama Kanako mungkin akan menyebut namanya dengan Kanako-chan daripada menggunakan namanya sendiri.
Kun
Kun (君【くん】) digunakan oleh orang dengan status senior ketika menyebutkan atau memanggil orang yang lebih junior dari dirinya, atau kepada seseorang lain saat menyebut atau memanggil anak atau remaja laki-laki. Gelar ini bisa digunakan juga oleh perempuan ketika menyebutkan laki-laki yang sangat berarti baginya atau dikenalnya sejak lama. Walapun secara umum kun digunakan untuk laki-laki, hal ini tidak kaku. Sebagai contoh, dalam lingkungan bisnis, pegawai wanita yang junior bisa dipanggil kun oleh laki-laki yang senior.
Pada Parlemen Jepang, ketua menggunakan kun ketika menyebutkan anggota parlemen dan menteri. Sebuah perkecualian saat Takako Doi adalah ketua Majelis Rendah Jepang: dia menggunakan gelar san.
Sama
Pada Parlemen Jepang, ketua menggunakan kun ketika menyebutkan anggota parlemen dan menteri. Sebuah perkecualian saat Takako Doi adalah ketua Majelis Rendah Jepang: dia menggunakan gelar san.
Sama
Sama (様 【さま】) adalah versi lebih hormat dari san. Gelar ini digunakan untuk menyebut orang dengan tingkat yang lebih tinggi dari dirinya, pada pelanggan, atau pada orang yang dikaguminya. Ketika menyebut untuk dirinya sendiri, sama hal ini bisa dianggap sombong atau angkuh.
Sama digunakan pada nama penerima dalam surat dan paket pos dan dalam e-mail bisnis.
Sama juga muncul dalam frasa seperti o-machidō sama ("maaf menunggu lama"), o-tsukare sama (sebuah ekspresi empati dari orang yang telah lama bekerja keras).
Sama digunakan pada nama penerima dalam surat dan paket pos dan dalam e-mail bisnis.
Sama juga muncul dalam frasa seperti o-machidō sama ("maaf menunggu lama"), o-tsukare sama (sebuah ekspresi empati dari orang yang telah lama bekerja keras).
Senpai dan kōhai
Senpai (先輩 【せんぱい】) digunakan untuk menyebut atau memanggil rekan yang lebih senior di sekolah, perusahaan, klub olahraga, atau grup lain. Di sekolah, siswa dengan kelas lebih tinggi dari dirinya dipanggil senpai. Siswa dengan kelas atau kelas lebih rendah dan guru tidak akan dipanggil senpai. Pada lingkungan bisnis, rekan dengan pengalaman kerja tinggi dipanggil senpai, tetapi boss tidak akan dipanggil senpai. Seperti "guru", "dokter", senpai bisa digunakan tanpa menyebutkan nama orang tersebut.
Kōhai (後輩 【こうはい】) adalah untuk senior pada junior, kebalikan dari senpai, tetapi jarang digunakan.
Sensei
Sensei (先生 【せんせい】) (secara harafiah "lahir lebih dahulu") digunakan untuk menyebut atau memanggil guru, dokter, politikus, atau tokoh yang mempunyai wewenang. Gelar ini digunakan untuk menunjukkan hormat pada seseorang yang telah menguasai tingkat tertentu dalam seni atau kemampuan lain, gelar ini bisa juga digunakan pada novel, penyair, pelukis, dan seniman lain, termasuk seniman manga. Pada Seni bela diri Jepang, sensei biasanya digunakan untuk menyebut ketua dojo. Sama dengan senpai, sensei bisa digunakan tidak hanya sebagai akhiran, tetapi juga gelar yang berdiri sendiri.
Shi
Shi (氏 【し】) digunakan untuk tulisan formal, kadang-kadang juga dalam pembicaraan sangat formal, untuk menyebut seseorang yang tidak dikenal pembicara, biasanya orang yang dikenal pembicara melalui publikasi tapi tidak pernah bertemu. Sebagai contoh gelar shi digunakan untuk dalam perkataan pembawa berita. Shi lebih digunakan dalam dokumen resmi, jurnal akademis, dan beberapa tulisan lain. Sekali nama seseorang disebutkan dengan shi, orang itu dapat dipanggil dengan shi saja, tanpa nama, selama hanya satu orang saja yang disebut dengan shi.
Gelar Resmi Dan Kekaisaran
Heika (陛下) digunakan untuk kaisar yang berdaulat, sama seperti "Majesty" (Baginda). Sebagai contoh, Tennō Heika (天皇陛下) berarti (Baginda Kaisar) "His Majesty the Emperor" dan Kōgō Heika (皇后陛下) berarti Baginda Ratu (Her Majesty the Empress). Kokuō Heika (国王陛下) berarti Bagindar Raja(His Majesty the King) dan Joō Heika (女王陛下) Baginda Ratu (Her Majesty the Queen). Heika sendiri bisa digunakan tanpa menggunakan nama sebutan langsung, sama dengan Baginda Rajaku.
Denka (殿下) digunakan untuk anggota kerajaan yang bukan berdaulat, sama seperti "Royal Highness" (Yang Mulia). Sebagai contoh, Suwēden Ōkoku, Vikutoria Kōtaishi Denka (スウェーデン王国、ヴィクトリア皇太子殿下, "Her Royal Highness, Putri Makhota Victoria dari Swedia"). Denka bisa digunakan secara langsung.
Hidenka (妃殿下) digunakan untuk menyebut istri pangeran, dan penggunaannya sama dengan gelar kerajaan lainnya.
Kakka (閣下) berarti "Your Excellency" (Paduka) digunakan untuk kepala pemerintahan/negara (kecuali yang sudah disebut dengan Heika atau Denka), menteri termasuk Perdana Menteri Jepang, duta besar, atau pejabat tinggi lainnya seperti Sekretaris Jenderal PBB. Gelar ini bisa digunakan sendiri atau ditambahkan dengan jabatannya.Gelar Seni Bela Diri
Dalam bela diri Jepang sering memanggil gurunya sebagai sensei. Murid Junior dan senior saling berinteraksi dengan sistem senpai/kōhai.
Gelar lainnya juga dipakai ketika menyebut instruktur senior. Gelar mana yang dipakai tergantung organisasi tertentu.
Shōgō
Shōgō (称号, "gelar", "nama", "tingkat") adalah gelar Seni bela diri yang dibuat oleh Dai Nippon Butoku Kai, Kokusai Budoin dan International Martial Arts Federation Europe.
- Renshi (錬士 : れんし): instruktur.
- Kyōshi (教士 : きょうし) mengacu pada guru tingkat lanjut.
- Hanshi (範士 : はんし) mengacu pada ahli senior yang dianggap sebagai "guru dari guru". Gelar ini digunakan oleh banyak seni bela diri untuk beberapa instruktur ahli dari bela diri tersebut, dan kadang diterjemahkan sebagai "Grand Master".
- Meijin (名人): dianugrahi oleh dewan khusus.
Gelar seni bela diri lain
- Kensei (剣聖, pedang suci) gelar terhormat yang diberikan pada prajurit yang mempunyai kemampuan legendaris dalam pedang.
- Kyōshi (教師 : きょうし), sering disinonimkan sensei di Jepang, kadang-kadang mempunyai arti instruktur.
- Oyakata (親方 : おやかた), master, khususnya pelatih sumo. Secara literal berarti seseorang yang in loco parentis.
- Shihan (師範 : しはん), berarti kepala instruktur; tidak seperti gelar diatas gelar ini tidak berhubungan dengan tingkatan.
- Shidōin (指導員 : しどういん), Instruktur menengah, juga tidak berhubungan dengan peringkat.
- Shishō (師匠 : ししょう) adalah gelar lain untuk instruktur seni bela diri.
- Zeki (関 : ぜき), secara harafiah berarti "barrier" (pembatas), digunakan untuk pegulat sumo dalam dua divisi teratas (sekitori).
Gelar lain
- hōshi (法師: ほうし), Biksu Buddha
- shinpu (神父: しんぷ), Pendeta katolik. Romo Katolik (shisai (司祭: しさい) menerima gelar ini.
Gelar Dalam Keluarga
Kata untuk anggota keluarga mempunyai dua bentuk dalam bahasa Jepang. Saat menyebut keluarga sendiri pada saat berbicara pada orang bukan keluarga, kata benda deskriptif digunakan, seperti haha (母) untuk "ibu" dan ani (兄) untuk "kakak laki-laki". Ketika menyebut keluarga sendiri atau menyebut pada anggota keluarga orang lain, gelar kehormatan digunakan. Dengan menggunakan sufiks san, secara umum, "ibu" menjadi okaa-san (お母さん) dan "kakak laki-laki" menjadi onii-san (お兄さん). Kadang gelar kecil seperti chan atau gelar hormat sama digunakan daripada menggunakan san. Sementara itu, saat saudara lebih muda menyebut saudara lebih tua dengan onii-san atau onee-san, saudara yang lebih tua memanggil saudara mudanya dengan nama saja. Sama dengan orang tua memanggil anaknya hanya dengan nama saja tanpa gelar.
- Otou-san (お父さん): ayah, atau otou-sama (さま). Dari chichi (父).
- Oji-san (叔父さん/小父さん/伯父さん 【おじさん】): paman (atau pria paruh baya). -san bisa diganti dengan -sama atau -chan (ちゃん).
- Ojii-san (お祖父さん/御爺さん/お爺さん/御祖父さん 【おじいさん】): kakek . -san bisa diganti dengan -sama atau -chan.
- Okaa-san (お母さん): Ibu, ata okaa-sama. dari haha (母).
- Oba-san (伯母さん/小母さん/叔母さん 【おばさん】): Bibi (perempuan paruh baya). -san bisa diganti dengan -sama atau -chan.
- Obaa-san (お祖母さん/御祖母さん/御婆さん/お婆さん 【おばあさん】): nenek. -san bisa diganti dengan -sama atau -chan.
- Onii-san (お兄さん): Kakak laki-laki (laki-laki muda), atau onii-sama, atau onii-chan. dari ani (兄).
- Onee-san (お姉さん): Kakak perempuan (perempuan muda), atau onee-sama, atau onee-chan. dari ane (姉).
2 komentar
dipelajari dulu ya :D
Replypantesan kalau di anime naruto suka ada yang manggil narutokun
ReplyPosting Komentar